Kalau kamu pernah melihat burung putih dengan jambul besar yang bisa ditegakkan layaknya mahkota, maka kemungkinan itu adalah kakatua putih. Ya, burung ini sering jadi sorotan karena penampilannya yang elegan, bersuara keras, sampai kecerdasan dan sifatnya yang manja.
Menariknya, kamu bisa melihat langsung burung langka ini di Bali Bird Park. Di sini, kakatua putih dipelihara dalam lingkungan yang persis seperti habitat aslinya, sehingga kamu bisa mengenal lebih dekat satwa eksotis asal Indonesia ini.
Tapi, sebelum bertemu burung ini secara langsung, mari kenalan dulu dengan cek ciri fisik, perilaku, habitat, sampai fakta uniknya!
Mengenal Kakatua Putih


Kakatua putih (Cacatua alba) merupakan burung endemik dari Maluku Utara. Kamu bisa menemukan burung ini secara alami di pulau-pulau, seperti Halmahera, Bacan, Ternate, Tidore, Kasiruta, dan Mandiole. Karena itulah, kakatua putih sering disebut juga sebagai salah satu kekayaan hayati paling berharga di Indonesia.Ā
Karakteristik umum yang membuat burung Kakatua Putih jadi populer adalah karena warna bulunya yang putih bersih, jambul yang bisa ditegakkan, suara keras, serta sifat sosialnya yang cerdas. Hal ini jugalah yang membuat banyak orang berminat memburu, meskipun tindakan ini ilegal, ya.
Ciri-Ciri Fisik Kakatua Putih


Sekilas, penampilan kakatua putih memang terlihat simpel berkat warna bulu putih polosnya. Namun, kalau kamu perhatikan lebih detail, ada banyak ciri-ciri burung kakatua yang membuat burung ini beda dengan jenis kakatua lain.Ā
Nah, ini ciri-cirinya:
- Ukuran tubuh: panjang sekitar 46 cm dengan berat 500ā630 gram, di mana para jantan biasanya lebih besar dan bisa mencapai 800 gram.
- Warna bulu: dominan putih elegan dengan sentuhan kuning pucat pada bagian bawah sayap dan ekor.
- Jambul yang khas: bentuknya besar dan melengkung seperti payung terbuka. Karena ini jugalah, banyak yang menjulukinya sebagai umbrella cockatoo. Kakatua Putih akan menegakkan jambul mereka ketika terkejut, gembira, atau waspada.
- Mata jantan dan betina yang beda: it is mata jantan cenderung cokelat gelap, sementara betina kemerahan.
- Paruh dan kaki: berwarna agak gelap, tebal dan kuat, sehingga cocok untuk menghancurkan biji-bijian atau buah keras.
- Kaki zygodactyl: dua jarinya menghadap ke depan dan dua ke belakang, sehingga mempermudah untuk memanjat pohon atau memegang makanan.
- Rentang sayap: sekitar 25ā31 cm, sehingga memberi kesan anggun saat terbang.
Dengan ciri-ciri yang unik ini, mereka pasti akan langsung terlihat mencolok di alam liar maupun di penangkaran.
Perilaku dan Karakter Kakatua Putih


Tidak hanya fisiknya yang unik, Kakatua Putih juga mempesona karena perilaku dan karakternya, seperti:Ā
- Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Tapi, menjelang sore hari mereka bisa berkumpul dalam kawanan besar hingga 50 ekor.
- Monogami seumur hidup, sehingga pasangan kawinnya sangat setia. Menariknya, jika pasangan ini dipisahkan, mereka bisa depresi.
- Cerdas karena mampu menggunakan alat sederhana seperti ranting untuk menggaruk tubuh. Mereka juga suka bermain dan butuh stimulasi mental.
- Mirip hewan peliharaan, sehingga mudah dekat dengan manusia. Bahkan, di penangkaran burung ini sangat dekat dengan pengasuhnya.
- Berkomunikasi melalui jeritan keras, gerakan tubuh, atau memukul batang kayu untuk menandai wilayah.
- Biasanya bertelur sebanyak dua butir di lubang pohon besar, dengan proses pengeraman dilakukan bersama oleh jantan dan betina selama tiga puluh hari. Tapi umumnya hanya seekor anak yang berhasil dibesarkan.Ā Ā
- Termasuk diurnal, alias aktif di siang hari dan lebih sering berada di pepohonan (arboreal).
- Pola makan: frugivora utama, gemar buah seperti durian, langsat, pepaya, rambutan. Burung ini kadang juga makan jagung, pucuk daun, serangga, hingga kadal kecil.
Habitat dan Penyebaran Kakatua Putih


Seperti yang sudah kamu lihat sebelumnya, Kakatua Putih berasal dari Indonesia bagian timur, tepatnya Maluku Utara. Selain tersebar di beberapa pulau di tanah air, mereka ternyata juga punya populasi introduksi di Taiwan dan Hawaii.
Habitat Kakatua Putih biasanya di hutan hujan primer maupun sekunder, rawa, hingga pesisir. Mereka lebih sering berada di kanopi pepohonan, karena di sanalah sumber makanan utama mereka tersedia. Burung ini bisa hidup di ketinggian 300 sampai 900 meter di atas permukaan laut.
Sayangnya, populasi alami Kakatua Putih terus menurun. Sekarang status konservasi Kakatua Putih menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) adalah Endangered atau terancam punah.
Sementara itu, ancaman terbesar ini datang dari perburuan liar untuk perdagangan burung peliharaan dan kerusakan habitat akibat pembukaan lahan maupun deforestasi.
Fakta Menarik tentang Kakatua Putih


Burung ini pun semakin terlihat memesona karena beberapa fakta menarik berikut:
- Endemik Indonesia: Kakatua Putih hanya bisa ditemukan secara alami di Maluku Utara. Keberadaannya pu menjadi bukti betapa kayanya biodiversitas Indonesia.
- Berumur panjang: Kakatua putih bisa hidup hingga 30 tahun di alam liar, bahkan mencapai 40 sampai 60 tahun di penangkaran. Dengan perawatan baik, bahkan ada Kakatua Putih yang dilaporkan bisa hidup lebih lama lagi.
- Ekspresif dan penuh emosi: kamu bisa langsung tahu suasana hati burung ini dari jambulnya, sebab mereka akan menegakkan jambul saat senang, marah, atau terkejut.
- Peran ekologis penting yang penting: selain terkenal sebagai burung indah, kakatua Putih juga punya peran krusial dalam menjaga keseimbangan hutan. Sebab, mereka akan membantu penyebaran biji dari buah yang dimakan sehingga ekosistem tetap terjaga.
Melihat Langsung Kakatua Putih di Bali Bird Park


Kalau kamu ingin melihat keindahan Kakatua Putih dari dekat, maka Bali Bird Park adalah tempat yang pas. Sebab, di sini kamu bisa menyaksikan langsung bagaimana burung ini berinteraksi, mendengar suara kerasnya, sampai melihat jambul khasnya yang berdiri tegak.
Taman burung ini terletak di Singapadu, Batubulan, Gianyar, Bali, dengan Di dalamnya ada lebih dari 1.300 burung dari 250 spesies, termasuk Kakatua Putih sebagai salah satu koleksi langkanya.
Lingkungan di dalam taman pun dibuat menyerupai habitat aslinya, jadi kamu bisa melihat perilaku alami burung-burung ini. Selain itu, ada banyak aktivitas seru lain yang bisa kamu nikmati,Ā seperti memberi makan burung, pertunjukan edukasi, hingga eksis di spot foto Instagramable.
Buat keluarga dengan anak-anak, pengalaman ini bisa jadi wisata edukasi yang berkesan karena bukan hanya hiburan, tapi juga pelajaran tentang pentingnya menjaga satwa langka.
Bali Bird Park juga punya komitmen kuat dalam program konservasinya, nih. Melalui inisiatif āFighting Extinctionā, kami aktif dalam pelestarian burung langka, termasuk Kakatua Putih. Jadi, dengan membeli tiket masuk atau ikut program membership, kamu juga bisa ikut berkontribusi pada penyelamatan satwa eksotis ini.
Dengan penjelasan di atas, terlihat bahwa Kakatua Putih bukan hanya memperkaya keanekaragaman hayati Indonesia, tapi juga menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian alam.
Jadi, kalau kamu berencana liburan ke Bali, sempatkan mampir ke Bali Bird Park untuk bertemu langsung dengan Kakatua Putih ini. Kalau tertarik, yuk, segera booking tiketnya di sini!










